Sudah KB Suntik Kok Masih 'Kebobolan'? Ini Penyebabnya!

KB suntik menjadi pilihan para bunda dalam mengatur jarak kehamilan. Namun tidak sedikit yang mengaku 'kebobolan' padahal sudah KB. Kenapa ya?

Ada banyak pilihan dalam mengatur jarak kelahiran. Salah satunya adalah dengan menggunakan KB suntik.


Bagi para bunda yang masih ragu menggunakan kontrasepsi model IUD atau implan, KB suntik 3 bulanan adalah pilihan yang cukup tepat.

Apalagi jika Anda menyusui langsung bayi Anda, jenis KB ini tidak mempengaruhi produksi ASI sehingga aman untuk si kecil.

Meskipun terbilang cukup efektif dalam mengontrol kehamilan. Tetap saja, ada beberapa bunda yang masih juga ‘kebobolan’ meski telah menggunakannya.

Sebenarnya apa penyebabnya?

Tidak 100% melindungi

Memang, tidak ada metode KB yang 100% efektif mencegah kehamilan, bahkan apabila Anda melakukan KB permanen seperti tubektomi atau vasektomi sekalipun peluang kehamilan tetaplah ada.

Dikutip dari Mirena.com, jika dibandingkan metode KB lainnya, jenis kontrasepsi injeksi memiliki rasio kegagalan yang cukup tinggi, berkisar antara 2-60 orang setiap 1000 pengguna.

Faktor penyebab mengapa Anda masih juga ‘kebobolan’ setelah melakukan KB suntik antara lain:

  • Tidak kembali suntik KB sesuai jadwal. Setiap kali suntik, Anda akan menerima buku atau kartu yang berisi notifikasi tanggal berapa Anda harus kembali untuk melakukan suntik. Bila Anda tidak disiplin mematuhi tanggal ini berakibat berubahnya kembali hormon dalam tubuh sehingga memperbesar peluang kehamilan terjadi
  • Waktu pemberian yang tidak tepat. Idealnya, suntikan diberikan dari hari pertama hingga kelima pada periode menstruasi.
  • Pengguna masih berusia muda. Jika usia Anda dan pasangan masih tergolong muda dan termasuk pasangan yang subur (memiliki sel telur yang sehat dan sperma yang banyak dan aktif), suntik KB terkadang tidak menghalangi terjadinya pembuahan

Jika memberi jarak kelahiran begitu penting bagi Anda dan pasangan, lakukanlah cara berikut ini untuk meminimalisir terjadinya kehamilan yang diluar perencanaan:

  • Mengganti jenis kontrasepsi yang memiliki risiko kegagalan lebih rendah (contoh: IUD atau KB Susuk/implan)
  • Menggunakan perlindungan ganda (menggunakan kondom meski sudah pasang KB atau ejakulasi di luar)
  • Rutin memeriksakan kondisi kontrasepsi ke tenaga medis
  • Curiga jika haid tidak teratur dan bahkan tidak mendapat haid hingga 6 bulan lamanya

Mendukung salah satu program pemerintah memang hal yang tepat, seperti mengkontrol kehamilan dengan cara menggunakan KB. Hal ini dapat mengkontrol pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menjadi sedikit berkurang. Selain itu, agar buah hati Anda mendapatkan perawatan yang maksimal jika jarak kelahiran tidak terlalu dekat. Lalu apakah yang dapat menyebabkan menggunakan tetap kebobolan, meskipun telah menggunakan KB suntik? Inilah jawabannya.

Faktor Penyebab Masih ‘Kebobolan’

Penggunaan KB memang haruslah disiplin, patuh pada tanggal yang seharusnya menjadi jadwal untuk melakukan suntik kembali. Setiap orang yang menggunakan KB pasti mendapat buku atau kartu yang berisi tanggal Anda harus kembali melakukan suntik. Tanggal yang tertera pada buku itu harus dipatuhi, sehingga tidak terjadi perubahan hormon. Ketidakpatuhan Anda dapat menyebabkan kemungkinan ‘kebobolan’, terutama jika Anda termasuk orang yang aktif berhubungan seksual.

Pemberian suntik KB memang harus tepat di tanggal dan momen yang sudah ditetapkan. Hal ini harus dipatuhi, baik oleh pasien maupun tim medis yang melakukan perawatan. Anda dapat melakukan suntik KB pada hari pertama hingga kelima pada saat menstruasi. Ini merupakan periode yang idel untuk setiap orang. Hal ini yang harus diketahui oleh semua pengguna KB yang berjenis suntik.

Suntik KB yang digunakan oleh pasangan yang relative masih muda memiliki kemungkinan besar untuk ‘kebobolan’. Hal ini dikarenakan pengguna yang masih dalam usia muda, memiliki sel telur dan sperma yang masih subur. Sehingga sangat mungkin terjadi pembuahan pada saat melakukan hubungan intim dengan pasangan.

Tips Meminimalisasi Kehamilan

Anda dapat memilih alat kontrasepsi yang memiliki resiko kegagalan lebih rendah daripada KB dengan jenis suntik. Alat kontrasepsi yang dapat Anda pilih, yaitu IUD atau KB susuk/implan. Dua jenis kontrasepsi tersebut memiliki kemungkinan berhasil menghindari pembuahan lebih besar, sehingga Anda dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Tidak lupa selalu menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual dengan pasangan. Hal ini berfungsi sebagai perlindungan ganda, sehingga kehamilan lebih kecil kemungkinannya untuk terjadi. Tips selanjutnya dengan rutin memerikasakan kondisi alat kontrasepsi yang anda gunakan ke tenaga medis. Tindakan ini berguna untuk mengkontrol efektifitas kontrasepsi yang Anda gunakan, sehingga tidak kebobolan.

Pastikan Anda selalu mengingat tanggal haid setiap bulannya. Haid yang tidak lancar perlu diwaspadai bahkan dipersikakan. Terutama jika anda tidak mendapat haid hingga 6 bulan lamanya. Hal ini patut dicurigai akan mungkin terjadinya pembuahan yang berarti Anda akan segera mengandung. Menggunakan KB suntik memang kurang efektif, sehingga perlu perlindungan ekstra.

Itulah faktor penyebab KB yang anda lakukan tidak terlalu efektif, terutama jika menggunakan KB dengan jenis suntik. Mengetahui faktor faktornya sangat penting untuk menghindari kebobolan. Selain itu, jika Anda was was, dapat pula mengganti KB jenis suntik yang Anda gunakan dengan alat kontrasepsi lain yang lebih kecil resiko kehamilannya. Itulah beberapa faktor dan tips menghindari ‘kebobolan’ agar dapat mengatur jarak kehamilan.

Sumber: id.theasianparent

Belum ada Komentar untuk "Sudah KB Suntik Kok Masih 'Kebobolan'? Ini Penyebabnya!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel